Jumat, 25 September 2015
Scorpio Ganti Rante Keteng
Senin, 27 Juli 2015
Mengirit BBM untuk motor harian
Sebagai tunggangan harian, wajar jika kebutuhan konsumsi bahan bakar motor kita akan semakin banyak. Tentu saja akan membuat kantong kering jika konsumsinya terlalu boros. Nah bagaimana cara menekannya agar sedikit lebih irit ? Simak beberapa Tips & Trik dari Ripappi berikut :
SETEL JARUM SKEP
SUMBAT LUBANG MAIN JET
Main jet bekerja mengalirkan bahan bakar saat putaran mesing sudah ada di tengah sampai atas. Pada putaran inilah banyak terjadi pemborosan bahan bakar. Karenanya proses pengiritan bisa dilakukan di part ini yakni dengan sedikit menyumbat lubang main jetnya dengan bantuan helai kawat kabel listrik yang dimasukkan ke lubang main jet. Dengan sedikit disumbat, maka tentu saja bisa mengurangi masuknya bahan bakar dari unit penampung.
PERKECIL DIAMETER LUBANG MAIN JET
Cara praktis ketiga yakni dengan memperkecil diameter lubang main jet. Caranya dengan menutup lubang terlebih dahulu dengan bantuan solder timah. Setelag tertutup, bisa kita buat lubang baru, tentu saja dengan diameter yang lebih kecil menggunakan kawat perojok secara manual.
Kerja Karburator motor
“Memahami Prinsip Cara Kerja Karburator Motor, Panduan Sederhana untuk Pemula”
Sebagai seorang pemilik kendaraan roda dua alias sepeda motor, tentu sudah sering mendengar istilah “karburator”. Walau sudah tidak asing lagi dengan istilah ini, masih cukup banyak jg pemilik motor yang belum paham tentang fungsi peranti vital yang satu ini. Terutama kategori rider pemula yang awam permotoran, persis seperti yang saya alami saat pertama kali punya Satria FU. Sebagai orang awam motor, saya hanya bisa manggut manggut sok ngerti saja saat ngumpul bersama kawan kawan FUers lalu mereka dengan semangat berdiskusi tentang seting karburator. Lha jangankan saya tahu jenis jenisnya atau cara mensetingnya, mengerti teori atau cara kerja nya pun enggak, hehe. Namun seiring berjalannya waktu, bertanya, membaca, dan coba otak atik karburator milik sendiri, ya sedikit sedikit akhirnya rada ngerti juga tentang si pengabut bensin ini.
Nah di artikel ini, saya coba menceritakan kembali sedikit ulasan dasar tentang cara kerja karburator motor, saya rangkum dari berbagai sumber dan referensi, mudah mudahan dapat membantu sesama newbie yang belum begitu paham tentang prinsip cara kerja karburator.
I. FUNGSI KARBURATOR
Sebagai mesin bakar, kita tahu bahwa motor kita ini perlu bahan bakar untuk bisa menyala dan beroperasi (selain juga adanya kompresi dan api). Nah karburator inilah otak utama yang bertanggung jawab pada pasokan/supply bahan bakar untuk kelangsungan operasional mesin motor kita. Pengertian ‘bahan bakar’ disini bukan hanya sekedar bensin, melainkan dalam bentuk campuran bensin + udara dalam komposisi tertentu. Makanya anda tak bisa menyalakan mesin dengan cara mengguyur / mengucurkan bensin langsung dari tangki ke dalam ruang bakar mesin. Bukannya idup, yang ada malah basah kuyup motor kita. hehehe. Disinilah peran karburator dibutuhkan, karena karburator dirancang untuk memproduksi campuran bensin + udara yang SIAP dibakar diruang bakar mesin, ready to burn. Yaitu dengan cara memecah bensin yg ada dimangkuk karbu menjadi partikel partikel kecil (dikabutkan seperti halnya sistem spray pada semprotan baygon) lalu mencampurnya dengan partikel oksigen dari udara luar, baru kemudian mengirimkan campuran siap bakar ini ke dalam mesin. Jrengg….nyala deh motor.
Sebagai mesin bakar, kita tahu bahwa motor kita ini perlu bahan bakar untuk bisa menyala dan beroperasi (selain juga adanya kompresi dan api). Nah karburator inilah otak utama yang bertanggung jawab pada pasokan/supply bahan bakar untuk kelangsungan operasional mesin motor kita. Pengertian ‘bahan bakar’ disini bukan hanya sekedar bensin, melainkan dalam bentuk campuran bensin + udara dalam komposisi tertentu. Makanya anda tak bisa menyalakan mesin dengan cara mengguyur / mengucurkan bensin langsung dari tangki ke dalam ruang bakar mesin. Bukannya idup, yang ada malah basah kuyup motor kita. hehehe. Disinilah peran karburator dibutuhkan, karena karburator dirancang untuk memproduksi campuran bensin + udara yang SIAP dibakar diruang bakar mesin, ready to burn. Yaitu dengan cara memecah bensin yg ada dimangkuk karbu menjadi partikel partikel kecil (dikabutkan seperti halnya sistem spray pada semprotan baygon) lalu mencampurnya dengan partikel oksigen dari udara luar, baru kemudian mengirimkan campuran siap bakar ini ke dalam mesin. Jrengg….nyala deh motor.
Mixture Ratio / Air Fuel Ratio (AFR)
Untuk bisa dibakar dengan baik, bensin dan udara harus dicampur dalam jumlah perbandingan atau komposisi tertentu, istilah kerennya Mixture Ratio atau Air Fuel Ratio (AFR). Komposisi atau perbandingan udara+bensin yang ideal untuk pembakaran mesin menurut teori adalah 14,7gr udara untuk setiap 1gr bensin (14,7 : 1). Walau pada prakteknya, tidak mungkin selalu mendapatkan angka yg tetap karena kondisi internal mesin dan juga kondisi eksternal lingkungan yg dinamis alias dapat berubah-ubah yang berpengaruh pada suplai mixture karburator, sehingga rentang 12: 1 sampai dengan 15:1 sudah bisa dikategorikan ideal. Komposisi ideal artinya komposisi bensin+udara yang memungkinkan bisa dibakar dimesin tanpa meninggalkan sisa bensin atau sisa udara yg tidak terbakar, dengan kata lain Terbakar tuntas. Dari sinilah kemudian timbul istilah populer yang sering kita dengar di pembahasan soal seting karbu; yaitu “setingan basah vs setingan kering” atau “campuran kaya vs campuran miskin”. Itu bukan ngomongin musim hujan atau banyak banyakan duit ya pemirsa, hehehe. Setingan basah (rich mixture) artinya komposisi udara lebih sedikit dari kondisi ideal, misalnya 10gr udara :1gr bensin (AFR 10:1). Setingan kering (lean mixture) artinya komposisi udara lebih banyak dari kondisi ideal, misalnya 17gr udara :1gr bensin. Setingan kebasahan membuat terlalu banyak bensin dibanding udara yang masuk ke mesin, sehingga pada saat pembakaran meninggalkan sisa bensin yang belum terbakar. Setingan kekeringan ya sebaliknya, pada saat pembakaran meninggalkan sisa udara yang gagal dibakar didalam mesin. Oleh karena itu, usaha untuk mendapatkan komposisi campuran udara+bensin Ideal inilah sesungguhnya yg jadi tujuan utama dari “setting karburator’ atau disebut juga JETTING.
Untuk bisa dibakar dengan baik, bensin dan udara harus dicampur dalam jumlah perbandingan atau komposisi tertentu, istilah kerennya Mixture Ratio atau Air Fuel Ratio (AFR). Komposisi atau perbandingan udara+bensin yang ideal untuk pembakaran mesin menurut teori adalah 14,7gr udara untuk setiap 1gr bensin (14,7 : 1). Walau pada prakteknya, tidak mungkin selalu mendapatkan angka yg tetap karena kondisi internal mesin dan juga kondisi eksternal lingkungan yg dinamis alias dapat berubah-ubah yang berpengaruh pada suplai mixture karburator, sehingga rentang 12: 1 sampai dengan 15:1 sudah bisa dikategorikan ideal. Komposisi ideal artinya komposisi bensin+udara yang memungkinkan bisa dibakar dimesin tanpa meninggalkan sisa bensin atau sisa udara yg tidak terbakar, dengan kata lain Terbakar tuntas. Dari sinilah kemudian timbul istilah populer yang sering kita dengar di pembahasan soal seting karbu; yaitu “setingan basah vs setingan kering” atau “campuran kaya vs campuran miskin”. Itu bukan ngomongin musim hujan atau banyak banyakan duit ya pemirsa, hehehe. Setingan basah (rich mixture) artinya komposisi udara lebih sedikit dari kondisi ideal, misalnya 10gr udara :1gr bensin (AFR 10:1). Setingan kering (lean mixture) artinya komposisi udara lebih banyak dari kondisi ideal, misalnya 17gr udara :1gr bensin. Setingan kebasahan membuat terlalu banyak bensin dibanding udara yang masuk ke mesin, sehingga pada saat pembakaran meninggalkan sisa bensin yang belum terbakar. Setingan kekeringan ya sebaliknya, pada saat pembakaran meninggalkan sisa udara yang gagal dibakar didalam mesin. Oleh karena itu, usaha untuk mendapatkan komposisi campuran udara+bensin Ideal inilah sesungguhnya yg jadi tujuan utama dari “setting karburator’ atau disebut juga JETTING.
Lalu bagaimana caranya kita bisa tahu bahwa campuran bensin udara karburator kita sudah ideal ? Memang ada alat ukurnya yang disebut AFR Meter, tapi karena tak banyak orang punya alat ini, sebagian besar rider atau tuner lebih sering mendiagnosa AFR dengan mengenali dan merasakan langsung gejalanya di mesin, juga dengan bantuan membaca kondisi penampakan busi. Nah, untuk soal seting mensetting karbu ini lebih baik dibahas terpisah nanti diartikel tentang panduan dasar seting karbu. Untuk sekarang kita fokuskan saja dulu pada memahami dasar kerja nya. Oke pemirsa ? lanjuttt….
II. PRINSIP KERJA KARBURATOR
Prinsip kerja karburator sebenarnya cukup sederhana yaitu dengan memanfaatkan dua prinsip dasar :
Prinsip kerja karburator sebenarnya cukup sederhana yaitu dengan memanfaatkan dua prinsip dasar :
1. Prinsip Tekanan udara atau istilah kerennya atmospheric pressure.
Mungkin pemirsa masih ingat sedikit pelajaran IPA entah itu waktu sd, smp atau sma, yang menyebutkan bahwa udara akan berpindah atau mengalir dengan sendirinya dari suatu tempat yg bertekanan lebih tinggi menuju tempat yg bertekanan lebih rendah. Nah, pada mesin 4 tak alias 4 langkah seperti halnya satria FU, kevakuman/tekanan rendah tercipta didalam ruang silinder pada saat langkah hisap (piston bergerak dari titik mati atas/TMA ke Titik Mati Bawah/TMB). Karena tekanan udara diluar silinder lebih tinggi, maka udara akan bergerak dari luar melewati lorong karburator, melewati intake, saluran porting, dan klep IN yang sedang terbuka menuju silinder dan kemudian mengisi ruang disana sehingga akhirnya tekanan udara didalam silinder kembali seimbang dengan tekanan udara diluar silinder. Nah udara yang bergerak mengalir dari luar melewati lorong karburator inilah yang kemudian dipakai sebagai media transportasi untuk mengangkut atau membawa serta kabut bensin yang diproduksi karburator. Boncengers gan…hehe
Mungkin pemirsa masih ingat sedikit pelajaran IPA entah itu waktu sd, smp atau sma, yang menyebutkan bahwa udara akan berpindah atau mengalir dengan sendirinya dari suatu tempat yg bertekanan lebih tinggi menuju tempat yg bertekanan lebih rendah. Nah, pada mesin 4 tak alias 4 langkah seperti halnya satria FU, kevakuman/tekanan rendah tercipta didalam ruang silinder pada saat langkah hisap (piston bergerak dari titik mati atas/TMA ke Titik Mati Bawah/TMB). Karena tekanan udara diluar silinder lebih tinggi, maka udara akan bergerak dari luar melewati lorong karburator, melewati intake, saluran porting, dan klep IN yang sedang terbuka menuju silinder dan kemudian mengisi ruang disana sehingga akhirnya tekanan udara didalam silinder kembali seimbang dengan tekanan udara diluar silinder. Nah udara yang bergerak mengalir dari luar melewati lorong karburator inilah yang kemudian dipakai sebagai media transportasi untuk mengangkut atau membawa serta kabut bensin yang diproduksi karburator. Boncengers gan…hehe
2. Prinsip Efek Venturi (Venturi Effect)
Lorong / saluran utama didalam karburator disebut sebagai Venturi. Dengan beberapa ukuran seperti misalnya Karbu standar Satria FU (Mikuni BS26) yang memiliki diameter venturi 26mm, atau karbu Keihin PE28 yang memiliki diameter venturi 28mm. Lorong karbu dirancang lebih lebar di moncong karbu dan menyempit didalam supaya aliran udara dapat bergerak cepat saat memasuki venturi. Karena aliran udara akan bergerak semakin cepat saat harus melewati ruang yang lebih sempit. Seperti halnya aliran air pada sungai yang semakin deras saat memasuki bagian sungai yang menyempit. Atau air yang memancar lebih deras pada selang yang lebih kecil. Kaidah fisika juga menyatakan bahwa semakin cepat flow atau aliran udara disuatu ruang, maka tekanan udara nya justru semakin turun didalam ruang tersebut. Berdasarkan prinsip ini, udara yang bergerak cepat sepanjang lorong venturi menyebabkan tekanan udara didalam lorong venture menjadi turun, lebih rendah dari tekanan udara normal didalam mangkok karbu (nilai atmospheric pressure normal berkisar 15psi, makanya ada lubang Ventilasi di mangkok karbu untuk menjaga tekanan tetap normal didalam mangkuk). Nah, perbedaan tekanan di lorong venturi dengan di dalam mangkuk karbu ini memungkinkan bensin dari mangkok seperti terhisap mengalir naik keatas menuju lorong venturi dan ikut tercampur dengan aliran udara disana menuju mesin.
Lorong / saluran utama didalam karburator disebut sebagai Venturi. Dengan beberapa ukuran seperti misalnya Karbu standar Satria FU (Mikuni BS26) yang memiliki diameter venturi 26mm, atau karbu Keihin PE28 yang memiliki diameter venturi 28mm. Lorong karbu dirancang lebih lebar di moncong karbu dan menyempit didalam supaya aliran udara dapat bergerak cepat saat memasuki venturi. Karena aliran udara akan bergerak semakin cepat saat harus melewati ruang yang lebih sempit. Seperti halnya aliran air pada sungai yang semakin deras saat memasuki bagian sungai yang menyempit. Atau air yang memancar lebih deras pada selang yang lebih kecil. Kaidah fisika juga menyatakan bahwa semakin cepat flow atau aliran udara disuatu ruang, maka tekanan udara nya justru semakin turun didalam ruang tersebut. Berdasarkan prinsip ini, udara yang bergerak cepat sepanjang lorong venturi menyebabkan tekanan udara didalam lorong venture menjadi turun, lebih rendah dari tekanan udara normal didalam mangkok karbu (nilai atmospheric pressure normal berkisar 15psi, makanya ada lubang Ventilasi di mangkok karbu untuk menjaga tekanan tetap normal didalam mangkuk). Nah, perbedaan tekanan di lorong venturi dengan di dalam mangkuk karbu ini memungkinkan bensin dari mangkok seperti terhisap mengalir naik keatas menuju lorong venturi dan ikut tercampur dengan aliran udara disana menuju mesin.
III. Tipe dan Konstruksi Karburator
Walau hanya sekilas, namun supaya tidak bingung nantinya, saya rasa perlu disinggung terlebih dahulu tentang adanya dua jenis tipe karburator yg paling sering kita temui yaitu Tipe Karburator Vakum (Constant Velocity Carburetor) contohnya ya karbu standar FU, Mikuni BS26. Dan satu lagi yaitu tipe Karburator Konvensional atau disebut juga Karbu Skep (Slide Carburetor / Variable Venturi Carburetor), contohnya adalah karbu Keihin PE28, Keihin PWK28, Mikuni VM28, dsb.
Dua tipe karburator ini sebetulnya tetap bekerja berdasarkan prinsip yang sama seperti yang dijelaskan di bab diatas (prinsip tekanan udara dan venturi effect), hanya saja ada sedikit perbedaan pada mekanisme pengaturan naik turun skep nya. Karbu konvensional naik turun skep langsung terhubung kabel dengan grip gas, sedangkan di karbu vakum, naik turun skep tidak langsung terhubung grip gas, tp melalui perantara katup kupu-kupu terlebih dahulu. Untuk selanjutnya, supaya lebih mudah dipahami, ilustrasi gambar yang saya pakai akan lebih banyak mencomot dari tipe karburator konvensional / skep karena saya rasa lebih sederhana dan bisa lebih mudah dicerna oleh pembaca.
Diagram konstruksi karbu diatas terlalu rumit dan sulit dimengerti?
Tenang, kita akan ulas bertahap satu persatu per bagian supaya lebih mudah dipahami.
Walau hanya sekilas, namun supaya tidak bingung nantinya, saya rasa perlu disinggung terlebih dahulu tentang adanya dua jenis tipe karburator yg paling sering kita temui yaitu Tipe Karburator Vakum (Constant Velocity Carburetor) contohnya ya karbu standar FU, Mikuni BS26. Dan satu lagi yaitu tipe Karburator Konvensional atau disebut juga Karbu Skep (Slide Carburetor / Variable Venturi Carburetor), contohnya adalah karbu Keihin PE28, Keihin PWK28, Mikuni VM28, dsb.
Dua tipe karburator ini sebetulnya tetap bekerja berdasarkan prinsip yang sama seperti yang dijelaskan di bab diatas (prinsip tekanan udara dan venturi effect), hanya saja ada sedikit perbedaan pada mekanisme pengaturan naik turun skep nya. Karbu konvensional naik turun skep langsung terhubung kabel dengan grip gas, sedangkan di karbu vakum, naik turun skep tidak langsung terhubung grip gas, tp melalui perantara katup kupu-kupu terlebih dahulu. Untuk selanjutnya, supaya lebih mudah dipahami, ilustrasi gambar yang saya pakai akan lebih banyak mencomot dari tipe karburator konvensional / skep karena saya rasa lebih sederhana dan bisa lebih mudah dicerna oleh pembaca.
Diagram konstruksi karbu diatas terlalu rumit dan sulit dimengerti?
Tenang, kita akan ulas bertahap satu persatu per bagian supaya lebih mudah dipahami.
Seperti kita tahu, operasional sepeda motor kita ini digunakan secara dinamis. Kadang santai, Kadang buru buru. Kadang pelan, kadang ngebut. Kadang dipanteng, kadang dibejek. Pokoknya bervariasi lah. Setiap perbedaan penggunaan ini tentunya membutuhkan jumlah suplai bahan bakar yang bervariasi pula. Kecepatan tinggi tentu membutuhkan supply bahan bakar lebih banyak dibanding pada kecepatan rendah, demikian juga sebaliknya. Untuk itulah konstruksi karburator dirancang oleh insinyurnya sedemikian rupa supaya dapat memenuhi supply bahan bakar secara dinamis menyesuaikan dengan kebutuhan penggunaan mesin yang bervariasi itu. Didalam karburator terdapat beberapa jalur atau istilah teknisnya disebut ‘metering circuit’, yaitu jalur jalur yg berfungsi untuk “metering” atau mengatur jumlah debit bensin+udara yang akan dikirim ke mesin. Untuk kepentingan praktis pembahasan disini, kita akan persempit mekanisme metering circuit ini menjadi hanya dua sirkuit saja yg paling penting untuk keperluan setting yaitu Pilot circuit dan Main Circuit. Sebetulnya ada yg lain seperti misalnya Starter Circuit, tapi hanya dimaksudkan untuk mempermudah pembakaran saat kondisi mesin dingin. Ada juga yang disebut Power Jet circuit yang hanya ada dibeberapa karbu tertentu. Circuit circuit pendukung ini akan kita kesampingkan saja dulu.
Lalu bagaimana sebuah karburator dapat menentukan circuit mana yang harus diaktifkan untuk melayani mesin motor yang selalu dinamis ?
Yaitu dengan mengacu pada angkatan skep yang naik turun sesuai pelintiran grip gas. Perlu ditekankan disini bahwa sirkuit mana yang berperan akan ditentukan oleh seberapa tinggi angkatan skep (seberapa dalam anda membuka grip gas pada saat itu), bukan ditentukan oleh putaran mesin /RPM. Istilah putaran rendah, sedang atau tinggi bukanlah merupakan ‘sebab’, melainkan sebuah ‘akibat’ atau efek dari variasi jumlah bahan bakar yang masuk ke mesin. Posisi angkatan skep lah yang sesungguhnya berfungsi sebagai pengatur hambatan/restriksi aliran udara yang bisa melewati lorong venturi karbu, dengan sendirinya jg mengatur tekanan udara rendah yg dibutuhkan untuk menarik bensin keluar dari mangkuk.
Yaitu dengan mengacu pada angkatan skep yang naik turun sesuai pelintiran grip gas. Perlu ditekankan disini bahwa sirkuit mana yang berperan akan ditentukan oleh seberapa tinggi angkatan skep (seberapa dalam anda membuka grip gas pada saat itu), bukan ditentukan oleh putaran mesin /RPM. Istilah putaran rendah, sedang atau tinggi bukanlah merupakan ‘sebab’, melainkan sebuah ‘akibat’ atau efek dari variasi jumlah bahan bakar yang masuk ke mesin. Posisi angkatan skep lah yang sesungguhnya berfungsi sebagai pengatur hambatan/restriksi aliran udara yang bisa melewati lorong venturi karbu, dengan sendirinya jg mengatur tekanan udara rendah yg dibutuhkan untuk menarik bensin keluar dari mangkuk.
1. PILOT CIRCUIT : Berperan dari bukaan 0 (Langsam) s.d. ¼ bukaan skep.
Pilot circuit juga sering disebut sebagai Low Speed System, karena sangat terasa pengaruhnya pada saat motor dikendarai di kecepatan rendah.
Bagian-bagian dari pilot circuit adalah :
a. Pilot Jet, berfungsi sebagai jalur keluarnya bensin dari mangkuk ke venturi. Tersedia dengan berbagai nomor ukuran lubang. Semakin besar ukurannya, semakin banyak pula jumlah bensin yang bisa melalui pilot jet. Misalnya Pilot jet karbu standar FU berukuran 12,5.
Pilot circuit juga sering disebut sebagai Low Speed System, karena sangat terasa pengaruhnya pada saat motor dikendarai di kecepatan rendah.
Bagian-bagian dari pilot circuit adalah :
a. Pilot Jet, berfungsi sebagai jalur keluarnya bensin dari mangkuk ke venturi. Tersedia dengan berbagai nomor ukuran lubang. Semakin besar ukurannya, semakin banyak pula jumlah bensin yang bisa melalui pilot jet. Misalnya Pilot jet karbu standar FU berukuran 12,5.
b. Air Jet atau Air Bleed, berfungsi sebagai jalur masuknya udara dari moncong karbu yang akan dicampur dengan bensin dari pilot jet. Jumlah udara yang bisa melewati saluran air jet diatur oleh sebuah sekrup pengatur (adjustment screw). Biasanya ada 3 jalur airbleed di moncong karbu, satu suplai ke pilot jet, satu ke main jet, dan satu lg ke sistem chuk. Sebagai contoh dapat dilihat di foto moncong karbu milik saya sendiri, yaitu karbu Shengwei yang merupakan replika dari Mikuni VM30.
c. Air Screw, Sebuah skrup pengatur (adjustment screw) yang menutup dan membuka jalur lewatnya udara di air bleed yang menuju ke pilot jet. Namun perlu diketahui bahwa ada dua jenis adjustment screw. Yang pertama ya air screw ini, biasanya ada di karburator motor 2 tak seperti Keihin PE28, PWK 28 dsb. Air screw terletak di samping mangkuk dekat moncong karbu. Sedangkan di karbu motor 4 tak seperti karbu vakum FU, disebutnya Fuel Screw, bukan air screw. Karena fungsinya memang sudah bukan hanya mengatur udara, melainkan mengatur debit bensin yg sudah dalam bentuk mixture (sudah tercampur udara). Posisi skrupnya juga beda, terletak didekat venturi /manifold, bukan di dekat moncong udara.(
c. Air Screw, Sebuah skrup pengatur (adjustment screw) yang menutup dan membuka jalur lewatnya udara di air bleed yang menuju ke pilot jet. Namun perlu diketahui bahwa ada dua jenis adjustment screw. Yang pertama ya air screw ini, biasanya ada di karburator motor 2 tak seperti Keihin PE28, PWK 28 dsb. Air screw terletak di samping mangkuk dekat moncong karbu. Sedangkan di karbu motor 4 tak seperti karbu vakum FU, disebutnya Fuel Screw, bukan air screw. Karena fungsinya memang sudah bukan hanya mengatur udara, melainkan mengatur debit bensin yg sudah dalam bentuk mixture (sudah tercampur udara). Posisi skrupnya juga beda, terletak didekat venturi /manifold, bukan di dekat moncong udara.(
d. Coakan skep atau slide cutaway. Pada praktek setting karbu pada umumnya, bagian ini jarang sekali disentuh atau dirubah rubah, biasanya dipercayakan pada kondisi standarnya. Coakan skep adalah bagian terbuka dipantat skep. Walau skep tertutup penuh, bagian ini tetap memberi ruang buat udara untuk masuk. Semakin besar coakan atau cutaway nya, semakin banyak udara yang masuk dan semakin kering campuran mixture. Efek perubahan cutaway terasa di 1/8 sampai 1/4 skep, bahkan sampai 1/2 bukaan skep sebagai transisi ke putaran tengah. Namun karena lazimnya part ini dibiarkan standar, maka tidak akan dibahas detail di artikel ini.
Bagaimana sih sesungguhnya mekanisme Pilot Circuit ini bekerja ?
Jadi begini. Pada saat skep masih tertutup penuh dari langsam sampai dengan tinggi angkatan ¼, pada saat itu hanya ada sedikit celah saja dibawah skep yang tersedia udara mengalir di lorong karbu. Aliran udara yang sedikit ini tidak cukup menciptakan tekanan rendah dilorong karbu yang dibutuhkan untuk menarik bensin keluar dari jalur utama main jet. Untuk itu, diperlukan jalur circuit khusus yang bisa tetap mensuplai mixture ke mesin, yaitu jalur pilot jet dari mangkuk untuk mensuplai bensin, dikombinasi dengan jalur air bleed dari moncong karbu yang mensuplai udara untuk memudahkan pengabutan bensin. Jumlah bensin diatur ukuran pilot jet, jumlah udara diatur bukaan skrup setelan angin / air screw. Muara jalur ini keluarnya di dekat venturi / arah manifold dengan 2 lubang keluar, yaitu lubang pilot outlet yang terletak diluar bibir skep, dan lubang by pass yang terletak persis didalam bibir skep. Dengan begitu, pilot outlet tidak terpengaruh walaupun skep tertutup penuh. Dengan hanya mengandalkan hisapan kevakuman ruang silinder mesin, pilot outlet tetap mampu mengalirkan suplai mixture yang dibutuhkan mesin untuk menyala. Tapi ketika skep sedikit diangkat/terbuka (langsam), aliran udara dari lorong mulai bertambah masuk dari celah skep. Pada kondisi ini, suplai bensin dari pilot outlet saja tidak cukup untuk mengimbangi jumlah udara, untuk itu kekurangan suplai bensin dibantu oleh tambahan pasokan dari lubang bypass.
Jadi begini. Pada saat skep masih tertutup penuh dari langsam sampai dengan tinggi angkatan ¼, pada saat itu hanya ada sedikit celah saja dibawah skep yang tersedia udara mengalir di lorong karbu. Aliran udara yang sedikit ini tidak cukup menciptakan tekanan rendah dilorong karbu yang dibutuhkan untuk menarik bensin keluar dari jalur utama main jet. Untuk itu, diperlukan jalur circuit khusus yang bisa tetap mensuplai mixture ke mesin, yaitu jalur pilot jet dari mangkuk untuk mensuplai bensin, dikombinasi dengan jalur air bleed dari moncong karbu yang mensuplai udara untuk memudahkan pengabutan bensin. Jumlah bensin diatur ukuran pilot jet, jumlah udara diatur bukaan skrup setelan angin / air screw. Muara jalur ini keluarnya di dekat venturi / arah manifold dengan 2 lubang keluar, yaitu lubang pilot outlet yang terletak diluar bibir skep, dan lubang by pass yang terletak persis didalam bibir skep. Dengan begitu, pilot outlet tidak terpengaruh walaupun skep tertutup penuh. Dengan hanya mengandalkan hisapan kevakuman ruang silinder mesin, pilot outlet tetap mampu mengalirkan suplai mixture yang dibutuhkan mesin untuk menyala. Tapi ketika skep sedikit diangkat/terbuka (langsam), aliran udara dari lorong mulai bertambah masuk dari celah skep. Pada kondisi ini, suplai bensin dari pilot outlet saja tidak cukup untuk mengimbangi jumlah udara, untuk itu kekurangan suplai bensin dibantu oleh tambahan pasokan dari lubang bypass.
2. MAIN CIRCUIT : Berperan dari ¼ bukaan skep sampai Full throttle (gas poll).
Main circuit atau sirkuit utama juga biasa disebut sebagai High Speed System, karena sangat terasa pengaruhnya dari kecepatan menengah sampai kecepatan puncak.
Bagian – bagian dari Main circuit terdiri dari :
Main circuit atau sirkuit utama juga biasa disebut sebagai High Speed System, karena sangat terasa pengaruhnya dari kecepatan menengah sampai kecepatan puncak.
Bagian – bagian dari Main circuit terdiri dari :
a. Jarum Skep (Jet Needle):Part satu ini pasti sudah tidak asing lagi buat pemirsa.
Sesuai namanya ya bentuknya memang seperti jarum, batang panjang yang meruncing pada ujungnya. Jarum skep berfungsi sebagai pembuka dan penyumbat jalur keluar bensin dari main jet ke venturi. Pada beberapa jenis karburator, jarum skep dilengkapi dengan setelan klip di pangkalnya untuk mengatur ketinggian jarum, yang berpengaruh pada clearance (celah) diantara jarum dan penampangnya yang nantinya akan menjadi jalan lewat bensin dari main jet ke venture.
Selain setelan ketinggian klip, celah atau clearance ini juga dipengaruhi oleh profil atau bentuk jarum skep. Diantaranya diameter jarum (gemuk vs kurus), taper /keruncingan jarum (landai vs curam), dirancang secara presisi oleh pembuat karbu sehingga perbedaan sekian micron pun berpengaruh pada clearance nya.
Sesuai namanya ya bentuknya memang seperti jarum, batang panjang yang meruncing pada ujungnya. Jarum skep berfungsi sebagai pembuka dan penyumbat jalur keluar bensin dari main jet ke venturi. Pada beberapa jenis karburator, jarum skep dilengkapi dengan setelan klip di pangkalnya untuk mengatur ketinggian jarum, yang berpengaruh pada clearance (celah) diantara jarum dan penampangnya yang nantinya akan menjadi jalan lewat bensin dari main jet ke venture.
Selain setelan ketinggian klip, celah atau clearance ini juga dipengaruhi oleh profil atau bentuk jarum skep. Diantaranya diameter jarum (gemuk vs kurus), taper /keruncingan jarum (landai vs curam), dirancang secara presisi oleh pembuat karbu sehingga perbedaan sekian micron pun berpengaruh pada clearance nya.
b. Nosel (Needle Jet) : adalah pasangan dari Jarum skep. Nosel ini berbentuk pipa yang berfungsi sebagai penampang/sarung/selongsong atau lintasan bagi jarum skep yg bergerak naik turun didalam nosel. Seperti halnya coakan skep (cutaway), nosel juga jarang dirubah rubah atau disentuh pada saat setting karbu. Karena memang jarang ada part penggantinya. Berbeda dengan pasangannya yaitu jarum skep, mudah didapatkan jarum ‘racing’ yang bisa diaplikasi untuk mengganti jarum standarnya.
c. Main Jet : adalah pintu keluar utama bensin dari mangkuk karbu. Main jet terhubung langsung ke nosel. Jika pilot jet berperan di kecepatan rendah, maka main jet berperan untuk kecepatan tinggi. Seperti halnya pilot jet, Main jet juga memiliki berbagai nomor ukuran. Semakin besar ukuran mainjet, semakin banyak debit bensin yang dapat disalurkan. Contoh ukuran Main Jet standar karbu FU adaah 110.
Bagaimana mekanisme Main Circuit alias sirkuit utama ini bekerja ?
Pada saat gas dipelintir lebih dalam, skep naik diatas ¼ angkatan, membuka pintu aliran udara menjadi lebih deras di lorong karbu. Tekanan rendah yang tercipta pada kondisi ini memadai untuk menarik bensin naik dari mangkuk melalui jalur main jet. Pada operasional kecepatan menengah ini, seberapa banyak jumlah bensin yang bisa naik keluar ke venturi akan ditentukan oleh celah clearance sumbatan jarum skep didalam nosel. Semakin naik jarum skep, semakin lapang pula jalan keluar bensin dari main jet. Sampai akhirnya ketika skep naik melebihi ¾ angkatan (full throttle), jarum skep terangkat sepenuhnya dari nosel, memberi ruang bebas tanpa hambatan untuk jalur bensin dari main jet. Sehingga pada kondisi gaspol atau full throttle ini, jarum skep sudah tidak lagi berfungsi, debit bensin hanya tinggal dibatasi ukuran main jet saja.
Perlu juga diketahui bahwa pada main circuit pun ada jalur air jet terpisah yg mengalirkan sebagian udara dari moncong karbu terhubung ke jalur main jet/nosel, tapi air jet ini tidak bisa diatur oleh skrup airscrew seperti halnya jalur air jet yang terhubung ke pilot jet. Jadi sebelum sampai ke venturi, bensin yang melalui main jet dan nosel sudah dicampur terlebih dahulu (dikabutkan) dengan udara yang disuplai dari jalur air jet. Baru kemudian mixture ini bergabung dengan aliran udara di lorong karbu/venturi.
Pada saat gas dipelintir lebih dalam, skep naik diatas ¼ angkatan, membuka pintu aliran udara menjadi lebih deras di lorong karbu. Tekanan rendah yang tercipta pada kondisi ini memadai untuk menarik bensin naik dari mangkuk melalui jalur main jet. Pada operasional kecepatan menengah ini, seberapa banyak jumlah bensin yang bisa naik keluar ke venturi akan ditentukan oleh celah clearance sumbatan jarum skep didalam nosel. Semakin naik jarum skep, semakin lapang pula jalan keluar bensin dari main jet. Sampai akhirnya ketika skep naik melebihi ¾ angkatan (full throttle), jarum skep terangkat sepenuhnya dari nosel, memberi ruang bebas tanpa hambatan untuk jalur bensin dari main jet. Sehingga pada kondisi gaspol atau full throttle ini, jarum skep sudah tidak lagi berfungsi, debit bensin hanya tinggal dibatasi ukuran main jet saja.
Perlu juga diketahui bahwa pada main circuit pun ada jalur air jet terpisah yg mengalirkan sebagian udara dari moncong karbu terhubung ke jalur main jet/nosel, tapi air jet ini tidak bisa diatur oleh skrup airscrew seperti halnya jalur air jet yang terhubung ke pilot jet. Jadi sebelum sampai ke venturi, bensin yang melalui main jet dan nosel sudah dicampur terlebih dahulu (dikabutkan) dengan udara yang disuplai dari jalur air jet. Baru kemudian mixture ini bergabung dengan aliran udara di lorong karbu/venturi.
Pemirsa, berhubung saya sudah tak punya karbu Keihin PE28 yang populer untuk contoh artikel, dirumah adanya cuma karbu china yang nemplok di Satria FU saya. Jadi saya ambil saja foto fotonya untuk artikel ini, mudah2an dapat lebih memperjelas contoh ilustrasi part part didalam karburator.
Fiuhhh..tak terasa panjang juga ya ulasan tentang si karburator ini. Walau sederhana, peran peranti satu ini memang vital. Pemahaman tentang dasar logika karburator ini menurut saya perlu sekali dipahami oleh seorang rider atau bikers. Dengan memahami cara kerja dasarnya, setidaknya kita dapat lebih mudah mendiagnosa dan mencari solusi ketika ada masalah pada performa karbuartor motor kita.
Fiuhhh..tak terasa panjang juga ya ulasan tentang si karburator ini. Walau sederhana, peran peranti satu ini memang vital. Pemahaman tentang dasar logika karburator ini menurut saya perlu sekali dipahami oleh seorang rider atau bikers. Dengan memahami cara kerja dasarnya, setidaknya kita dapat lebih mudah mendiagnosa dan mencari solusi ketika ada masalah pada performa karbuartor motor kita.
Terkait setting atau jetting karburator, saya rasa akan terlalu panjang kalau dibahas disini. Walaupun saya juga masih kurang pengalaman soal setting karburator, tapi biarlah nanti di kesempatan berikutnya saya akan coba menulis tentang dasar-dasar setting karburator motor yg bisa diterapkan sendiri oleh rider awam seperti halnya saya sendiri.
Selasa, 21 Juli 2015
Irit BBM,performa terjaga,mesin awet
Motor irit memang banyak dicari saat ini,selain karena memang menguntungkan bagi dompet juga untuk mengurangi minyak bumi yang lambatlaun pasti habis.Berikut beberapa tips agar motor anda lebih irit dari yang sekarang ..
1.Pasang Power Booster
Trik paling gampang untuk menghemat bensin adalah dengan cara memperbesar pengapian. Hal ini berlaku untuk motor 2 tak dan 4 tak. Dengan memperbesar api/tegangan, otomatis bahan yang diletup busi makin sempurna terbakar. Singkatnya bersih tak tersisa, jadi tidak perlu membuka gas besar untuk mendapatkan tenaga spontan. Bagaimana caranya? Pasang saja power booster, alat ini dapat dibeli di toko-toko onderdil.
2.Setel Ulang Pelampung
Jumlah bahan bakar yang akan masuk ke ruang bakar akan ditampung dulu oleh karburator. Kalau pada saat itu saja sudah boros mensuplay bensin, mana bisa disebut irit. Agar motor makn irit dan tidak mempengaruhi tenaga, turunkan ketinggian pelampung karburator 1-2 mm, dijamin konsumsi bensin akan lebih irit.
3. Bikin LSA (Lobe Separation Angle) Lebih Sempit
Cara ini berfungsi untuk motor 4 tak yang sudah pernah dikorek (setingan balap). Pasalnya, untuk mengungkit tenaga di putaran atas, lobe separation angle (LSA) dibuat lebih renggang. Otomatis bukaan makin lama dan bensin akan boros. Supaya tidak boros sekali, kecilkan sudut LSAnya. Dengan sudut yang kecil bukaan klep tidak akan terlalu lama sehingga bensin tadi tidak banyak mengalir ke ruang bakar.
Cara ini berfungsi untuk motor 4 tak yang sudah pernah dikorek (setingan balap). Pasalnya, untuk mengungkit tenaga di putaran atas, lobe separation angle (LSA) dibuat lebih renggang. Otomatis bukaan makin lama dan bensin akan boros. Supaya tidak boros sekali, kecilkan sudut LSAnya. Dengan sudut yang kecil bukaan klep tidak akan terlalu lama sehingga bensin tadi tidak banyak mengalir ke ruang bakar.
4. Bikin Rapat Setelan Klep
Khusus motor 4 tak, cara yang dapat digunakan yaitu dengan mengubah setelan klep. Karena perangkat inilah yang mengatur campuran bahan bakar dan udara masuk ke ruang bakar. Dengan merapatkan setelan klep standar, otomatis bukaan valve juga menyempit. Semburan bensin akan menjadi sedikit.
Khusus motor 4 tak, cara yang dapat digunakan yaitu dengan mengubah setelan klep. Karena perangkat inilah yang mengatur campuran bahan bakar dan udara masuk ke ruang bakar. Dengan merapatkan setelan klep standar, otomatis bukaan valve juga menyempit. Semburan bensin akan menjadi sedikit.
5. Membersihkan Kerak
Adanya kerak sangat merugikan baik dalam proses pembakaran ataupun pembuangan. Jika ada diseher, silinder kop atau klep, mengakibatkan proses pembakaran tidak sempurna. Campuran udara dan bensin tidak dapat terbakar semuanya gara-gara kerak. Dampaknya, bensin dan udara yang tersalur ke ruang bakar boros. Kerak tidak hanya menempel pada bagian itu, kerak juga dapat menumpuk pada knalpot yang mengakibatkan pembuangan gas tidak lancar.
Adanya kerak sangat merugikan baik dalam proses pembakaran ataupun pembuangan. Jika ada diseher, silinder kop atau klep, mengakibatkan proses pembakaran tidak sempurna. Campuran udara dan bensin tidak dapat terbakar semuanya gara-gara kerak. Dampaknya, bensin dan udara yang tersalur ke ruang bakar boros. Kerak tidak hanya menempel pada bagian itu, kerak juga dapat menumpuk pada knalpot yang mengakibatkan pembuangan gas tidak lancar.
6. Manifold Berkisi-kisi
Sebagai saluran masuk udara dari karbu ke ruang bakar, leher angsa (manipol) juga mampu menghemat BBM, yaitu bentuk manifold yang berkisi-kisi. Kisi-kisi ini akan membuat pusaran udara sehingga campuran bensin dan udara makin homogen sehingga pembakaran akan menjadi sempurna.
Sebagai saluran masuk udara dari karbu ke ruang bakar, leher angsa (manipol) juga mampu menghemat BBM, yaitu bentuk manifold yang berkisi-kisi. Kisi-kisi ini akan membuat pusaran udara sehingga campuran bensin dan udara makin homogen sehingga pembakaran akan menjadi sempurna.
7. Gunakan Oli berkualitas
Pelumas yang berkualitas jelek akan dapat membuat motor kita makin haus bensin. Kenapa? Karena oli yang tidak berkualitas membua gesekan antara material kian banyak, suhu melonjak tinggi, kerja dapur pacu makin berat dan akhirnya konsumsi bensin akan boros. Paling aman sih memakai oli anjuran dari pabrik.
Pelumas yang berkualitas jelek akan dapat membuat motor kita makin haus bensin. Kenapa? Karena oli yang tidak berkualitas membua gesekan antara material kian banyak, suhu melonjak tinggi, kerja dapur pacu makin berat dan akhirnya konsumsi bensin akan boros. Paling aman sih memakai oli anjuran dari pabrik.
8. Meningkatkan kompresi pada ruang bakar/mesin.
perlu kita ingat semakun tinggi kompres maka bahan bakar yang masuk dalam silinder akan terkompresi atau terbakar sempurna, dan kita perlu tahu bahwa di dalam pembakaran jika kompresi tidak tinggi atau bocor, maka bahan bakar akan terbuang sia-sia dan hanya menjadi kerak dalam saluran pembuangan saja. maka motor anda akan mejadi lamban dan boros.
9. Atur klep dan Head kop anda.
Mengatur klep sama pentingya juga dengan meningkat kan kompresi. Di dalam mengatur klep kita harus perlu tau ukuran dan pergeseran klep nya. ukuran untuk klep hisap yaitu (0,10 s/d 0,14)
Untuk tinggi bukaan ukuran klep yaitu: klep buang yaitu (0,15 s/d 0,20)
klep hisam yaitu (6,0 mm)
klep buang yaitu (6,4 mm).
10. Service Karburator dan Injektor
Service tidak hanya membersihkan sepuyer tetap juga membersihkan,( Main jet,Pilot jet,Apung-apung dan semua yang ada di karburator),seringkali penyervice hanya membersihkan sepuyer saja, tetapi lainya itu juga harus dibersihkan dan diatur agar perbandingan udara dan bensin seimbang, dan tidak menimbulkan hal-hal negatif. begitupun juga injektor diatur penyuplai bahan bakar yang masuk dalam silinder.
inilah perbandingan yang sebenarnya :
Starting (mesin dingin) : 2 – 3 : 1 (diperlukan coke)
Starting (mesin panas) : 7 – 8 : 1
Indling operation : 8 – 10 : 1
Kecepatan rendah : 10 – 12 : 1
Kecepatan medium : 15 – 17: 1
Kecepatan tinggi bahan berat : 12-13 : 1
Perbandingan untuk memperoleh tenaga : 12 – 13 : 1
Perbandingan terbakar seluruhnya : 15 : 1
perbandingan campuran minimum : 16 – 7 : 1
11. Mengganti dan Membersihka Busi secara Berkala.
Sering kali kita hanya membersihkan nya saja,selain itu kita juga harus memperhatikan pada sumbu businya.kita juga harus mengecek busi itu masih hidup apakah sudah setengah mati bahkan mati, maka dari itu sering kali kita tak sadar saat melewati genangan air yang sering kali dapat masuk dalam busi, dan bisa menjadikan busi setengah mati, bahkan mati. maka kita harus mengeceknya secara berkala.
12. Cermati Posisi Kampas Rem dan Keausan Kampas Rem.
kita sering melihat setiap saat, biasanya kendaraan kita tidak ada tenaganya, dan menjadikan kita sering jengkel. itu sebabnya adalah kampas rem yang sudah haus ataupun geser, maka dari itu menjadikan kendaraan boros dan kendaraan tak ada tenaganya. maka bila kendaraan anda terdapat ciri-ciri seperti itu maka servicekan segera pada Kampas kopling nya.
13. Dan yang terakir Ubah Gaya Berkendara Anda.
Agar kendaraan anda awet dan sehat, maka rubahlah kebiasaan berkendara anda. Sering kita melihat pengendara motor ugal-ugalan dan memacu motornya supaya kenceng, itu ada sisi baik dan buruk nya. selain itu jika anda menghndari hal tersebut maka kendaraan anda awet dan iri, begitupun dengan keselamatan diri anda. anda selamat sepeda motor anda juga awet.
14.Jangan Dipakai Teralu sering
Dari beberapa tips diatas memang agak rumit dan mahal.Yang satu ini dipercaya sangat jitu untuk membuat motor anda irit.
15.Dorong Motor
Jika sudah 3/4 perjalanan doronglah motor agar irit bbm.Dan juga membuat badan anda sehat.
Last… Itulah yang dapat saya sampaikan untuk cara-cara menghemat bahan bakar, dan kesehatan pada kendaraan anda. selain itu juga penting anda perhatikan komponen kopmponen yang lainya juga agar anda dapat mengetahui dimana kerusakan, dan juga dapat menghindari dari hal-hal negatif dalam kendaraan anda, begitupun keselamatan anda.
Minggu, 19 Juli 2015
Sedikit tips untuk performa motor
Tips mengenali kerusakan pada kendaraan (sepeda motor):
1. Kompresi Mesin Lemah
Mesin sukar hidup / tidak dapat hidup sama sekali.
Mesin dapat hidup tapi tidak ada tenaganya.
Pemakaian bahan bakar menjadi boros.
Timbul suara menggelitik pada bagian blok silinder (detonasi).
Kompresi lemah terjadi karena hilangnya tekanan dalam ruang bakar. Bisa dicek secara manual yaitu dengan menutup lubang ulir busi pakai ibu jari. Tekanannya bisa dirasakan apabila ibu jari merasa panas ketika slah diengkol. Kalau lemah sebabnya ring piston lemah, paking head bocor atau payung klep enggak maksimal menahan tekanan gas bakar. Dengan melihat fisik komponen seputar ruang bakar pun bisa. Seperti warna elektroda busi. Kalau spuyer dibikin irit tapi masih juga berwarna hitam (boros), artinya kompresi di ruang bakar mulai lemah. Dari bagian luar paking antara head dan silinder juga bisa. Caranya memberi cairan berupa oli untuk menandakan bagian bermasalah. Kalau keluar asap putih atau bergelembung, di bagian itu sudah pasti ada kebocoran.
2. Mesin mendadak mati ketika dikendarai
Businya mati atau businya kotor.
Platina tidak bekerja dengan sempurna
Kabel pengapian lepas/longgar.
Bensin tidak turun pada karburator.
Jet utama dan jet langsam pada karburator tersumbat.
Torak macet didalam lubang silinder akibat overheating.
Mesin hidupnya tersendat-sendat setelah dipanaskan
Busi yang kadang kala mengeluarkan api kadangkala tidak.
Koil pengapiannya rusak.
Penyetelan plampung kurang tepat.
Cara cek pengapian busi: lepas busi dari dudukan dan biarnya kabel busi masih tersambung di ujung busi. Setelah itu tempelkan kepala busi di badan mesin dan starter mesin.
Amati dengan seksama, adakah percikan api yang berasal dari kepala api saat mesin dihidupkan? Bila tidak berarti busi telah aus atau bermasalah, sehingga wajib diganti.Sebaliknya, bila ternyata api dari busi masih normal, maka beralih ke koil dan CDI.
3. Pemakaian bahan bakar boros
Tersumbatnya saringan udara dibagian belakang karburator.
Banyaknya karbon pada ruang bakar. Karbon ini terbentuk akibat terbakarnya oli pelumasyang mengeras berupa arang yang menempel pada puncak torak dari ruang bakar.
Sistem pemakaian yang kurang tepat.
Kompresinya rendah.
Kerusakan yang terjadi yaitu torak. Cincin torak dan lubang silinder.
Kondisi jalanan yang dilalui menanjak, di mana pada kondisi jalan tersebut kita harus membuka gas lebih banyak ketimbang kondisi jalan landai atau datar.
Terjebak kemacetan, hindari jauh-jauh yang namanya macet sebisa mungkin karena walaupun posisi sepeda motor kita tidak bergerak tetapi putaran mesin tetap jalan.
Cuaca panas/ suhu tinggi maka bahan bakar agan lebih cepat menguap. Jangan parkir kendaraan anda di tengah tanah lapang, cari tempat yang teduh.
Beban angkut yang berlebihan sudah sewajarnya akan meningkatkan konsumsi BBM.
Memainkan gas ketika berada di lampu merah atau sering ngebut lalu mengerem mendadak kemudian menaikkan gas lagi juga akan mengkonsumsi bahan bakar lebih boros.
4. Akselerasi mesin kurang sempurna
Saluran-saluran atau lobang-lubang didalam karburatornya kotor.
Businya tidak menyala secara konstan yang disebabkan kotor (kerenggangan busi terlalu rapat).
Gas sisa pembakaran tidak dapat keluar secara lancar dari knalpot.
Saringan udara yang tersumbat akan mempengaruhi komposisi bensin dan udara sehingga campuran terlalu kaya.
Waktu pengapian yang kurang tepat, terlalu cepat menyala atau terlalu lambat menyala.
Penyebabnya:
1) Listrik ke busi kecil.
2) Kompresi bocor.
3) Klep bocor. Harus di skir ulang.
4) Setelan klep terlalu rapat.
5) Setelan bahan bakar terlalu boros.
6. Mesin tenaganya hilang
Bos katup terlalu sempit lubangnya, sehingga katup menjadi tidak lancar untuk bekerja.
Pegas katupnya lemah atau patah, perbaikannya harus ganti yang baru.
Waktu pembukaan dan penutupan katup tidak tepat. Hal ini berarti poros hubungan (noken as) harus di stel kembali pada posisi top.
Terjadi kebocoran kompresi akibat rusaknya paking kepala silinder
Torak, cicncin torak, dan lubang silindernya usang.
Tempat kedudukan businya rusak, hal ini berarti harus dibuat alur dudukan busi yang baru.
7. Keluar asap putih dari knalpot
Torak, cincin torak dan lubang silinder aus/rusak.
Terlalu banyak mengisi oli pelumas.
Tekanan pompa oli terlalu tinggi.
Penggunaan mutu oli yang kurang baik.
Mesin hidupnya tersendat-sendat setelah dipanaskan
Busi yang kadang kala mengeluarkan api kadangkala tidak.
Koil pengapiannya rusak.
Penyetelan plampung kurang tepat.
Berhati-hatilah kepada bengkel anda, carilah bengkel yang betul-betul sudah anda kenal dan percaya.
Read more: http://bee4bisnis.blogspot.com/2013/03/7-tip-dan-trik-cara-mengenali-sepeda.html#ixzz3gQ14WY3J
1. Kompresi Mesin Lemah
Mesin sukar hidup / tidak dapat hidup sama sekali.
Mesin dapat hidup tapi tidak ada tenaganya.
Pemakaian bahan bakar menjadi boros.
Timbul suara menggelitik pada bagian blok silinder (detonasi).
Kompresi lemah terjadi karena hilangnya tekanan dalam ruang bakar. Bisa dicek secara manual yaitu dengan menutup lubang ulir busi pakai ibu jari. Tekanannya bisa dirasakan apabila ibu jari merasa panas ketika slah diengkol. Kalau lemah sebabnya ring piston lemah, paking head bocor atau payung klep enggak maksimal menahan tekanan gas bakar. Dengan melihat fisik komponen seputar ruang bakar pun bisa. Seperti warna elektroda busi. Kalau spuyer dibikin irit tapi masih juga berwarna hitam (boros), artinya kompresi di ruang bakar mulai lemah. Dari bagian luar paking antara head dan silinder juga bisa. Caranya memberi cairan berupa oli untuk menandakan bagian bermasalah. Kalau keluar asap putih atau bergelembung, di bagian itu sudah pasti ada kebocoran.
2. Mesin mendadak mati ketika dikendarai
Businya mati atau businya kotor.
Platina tidak bekerja dengan sempurna
Kabel pengapian lepas/longgar.
Bensin tidak turun pada karburator.
Jet utama dan jet langsam pada karburator tersumbat.
Torak macet didalam lubang silinder akibat overheating.
Mesin hidupnya tersendat-sendat setelah dipanaskan
Busi yang kadang kala mengeluarkan api kadangkala tidak.
Koil pengapiannya rusak.
Penyetelan plampung kurang tepat.
Cara cek pengapian busi: lepas busi dari dudukan dan biarnya kabel busi masih tersambung di ujung busi. Setelah itu tempelkan kepala busi di badan mesin dan starter mesin.
Amati dengan seksama, adakah percikan api yang berasal dari kepala api saat mesin dihidupkan? Bila tidak berarti busi telah aus atau bermasalah, sehingga wajib diganti.Sebaliknya, bila ternyata api dari busi masih normal, maka beralih ke koil dan CDI.
3. Pemakaian bahan bakar boros
Tersumbatnya saringan udara dibagian belakang karburator.
Banyaknya karbon pada ruang bakar. Karbon ini terbentuk akibat terbakarnya oli pelumasyang mengeras berupa arang yang menempel pada puncak torak dari ruang bakar.
Sistem pemakaian yang kurang tepat.
Kompresinya rendah.
Kerusakan yang terjadi yaitu torak. Cincin torak dan lubang silinder.
Kondisi jalanan yang dilalui menanjak, di mana pada kondisi jalan tersebut kita harus membuka gas lebih banyak ketimbang kondisi jalan landai atau datar.
Terjebak kemacetan, hindari jauh-jauh yang namanya macet sebisa mungkin karena walaupun posisi sepeda motor kita tidak bergerak tetapi putaran mesin tetap jalan.
Cuaca panas/ suhu tinggi maka bahan bakar agan lebih cepat menguap. Jangan parkir kendaraan anda di tengah tanah lapang, cari tempat yang teduh.
Beban angkut yang berlebihan sudah sewajarnya akan meningkatkan konsumsi BBM.
Memainkan gas ketika berada di lampu merah atau sering ngebut lalu mengerem mendadak kemudian menaikkan gas lagi juga akan mengkonsumsi bahan bakar lebih boros.
4. Akselerasi mesin kurang sempurna
Saluran-saluran atau lobang-lubang didalam karburatornya kotor.
Businya tidak menyala secara konstan yang disebabkan kotor (kerenggangan busi terlalu rapat).
Gas sisa pembakaran tidak dapat keluar secara lancar dari knalpot.
Saringan udara yang tersumbat akan mempengaruhi komposisi bensin dan udara sehingga campuran terlalu kaya.
Waktu pengapian yang kurang tepat, terlalu cepat menyala atau terlalu lambat menyala.
Penyebabnya:
1) Listrik ke busi kecil.
2) Kompresi bocor.
3) Klep bocor. Harus di skir ulang.
4) Setelan klep terlalu rapat.
5) Setelan bahan bakar terlalu boros.
6. Mesin tenaganya hilang
Bos katup terlalu sempit lubangnya, sehingga katup menjadi tidak lancar untuk bekerja.
Pegas katupnya lemah atau patah, perbaikannya harus ganti yang baru.
Waktu pembukaan dan penutupan katup tidak tepat. Hal ini berarti poros hubungan (noken as) harus di stel kembali pada posisi top.
Terjadi kebocoran kompresi akibat rusaknya paking kepala silinder
Torak, cicncin torak, dan lubang silindernya usang.
Tempat kedudukan businya rusak, hal ini berarti harus dibuat alur dudukan busi yang baru.
7. Keluar asap putih dari knalpot
Torak, cincin torak dan lubang silinder aus/rusak.
Terlalu banyak mengisi oli pelumas.
Tekanan pompa oli terlalu tinggi.
Penggunaan mutu oli yang kurang baik.
Mesin hidupnya tersendat-sendat setelah dipanaskan
Busi yang kadang kala mengeluarkan api kadangkala tidak.
Koil pengapiannya rusak.
Penyetelan plampung kurang tepat.
Berhati-hatilah kepada bengkel anda, carilah bengkel yang betul-betul sudah anda kenal dan percaya.
Read more: http://bee4bisnis.blogspot.com/2013/03/7-tip-dan-trik-cara-mengenali-sepeda.html#ixzz3gQ14WY3J
cara service scorpio barang kali butuh
Nah lagi-lagi rekan saya datang ke WD garage .. dengan mengeluhkan Yamaha scorpio yang baru saja dibeli nya dengan second ada sedikit masalah , nganuuu mas ini mesin nya kasar banget & agak kurang siph tarikannya .. lha kenapa? yo wis sini coba kita check! :)
prosedur seperti biasa checking ringan sekalian service rutin berkala ….. bongkar Carburator & cleaning box air filter .. nah pas buka carburator aja udah ketahuan banyak kotoran di mangkuk floating karburator banyak endapan kotor :twisted:
banyak endapan di mangkut tersebut bisa ikut terhisap oleh spuyer (pilot jet – main jet) yang selain bisa mengikis juga bisa membuat salurat lubang2 nya tersumbat , oke sekalian cleaning pakai carb cleaner sampai bersih di bagian2 yang menyempit .. untuk karbu standart scorpio kalau dirasa tidak ada masalah mending membran vakum tidak usah dibuka , cukup bersihkan saluran2 nya (membran scorpio kalau sampai sobek mahal lho harganya :twisted: )
sekalian bersihkan debu2 yang membandel pada busa air filter, warning ! jangan cuci busa filter model seperti ini dengan bensin .. bisa hancur mas bro… sekalian bersihkan box filter yang biasanya ada sedikit cipratan & uap oli yang keluar dari oil breather engine.
lanjut check busi sekalian bersihkan jika masih bagus , posisikan TMA (titik mati atas piston) dengan memutar nut crank shaft dengan kunci shock & ratched handle dari block sebelah kiri / block magnet, posisi top bisa dilihat dari lubang intip pada rotor magnet
setelah posisi piston TMA tercapai (bisa juga di cek via lubang busi, piston sudah mendekati lubang dan berhenti stagnan di atas) kemudian buka cover penyetel klep dengan kunci pembuka cover *kunci no 24 ,
next persiapkan feeling yang good mood untuk melakukan setting valve :mrgreen:
:arrow:
sediakan kunci no 10, obeng (-) pendek & fuller gauge untuk melakukan setting valve , nah karena rekan WD ini minta agar di setel rapat yo wis tak setting di celah 0,09mm untuk valve in & 0,1 mm untuk valve out *clearence feeling sesuaikan selera setel kendor apa setel span tentunya masih di range aturan penyetelan :)
nah kasus pada si kalajengking yang dikeluhkan bersuara kasar ini ternyata saat di tap oli mesinnya .. wadooouuwwh hitam kental bercampur gram gitu dech….
mulai curiga ini pasti ada yang ga beres… coba check cartridge oil filter nya dengan membuka 3 baut dengan kunci – L – 5 … wheladalah ternyata endapan oli bercampur gram ngumpul di area ini , dan si Pio ini cartridge filternya bukan original , melainkan cartridge seperti pada vixion dan bebek2 ber cartridge lainnya yang berbahan kertas ..
nah ini dia cartridge model kertas kalau lama ga pernah di ganti dikhawatirkan mampet karena tersumbat endapan oli jadi memang perlu di perhatikan pentingnya masa penggantian cartridge oil filter mas bro !
bisa di bayangkan to misal aliran sirkulasi pelumasan tersumbat di area filter … justru bagian mesin terutama area cylinder head yang paling pertama terkena dampaknya…. *setidaknya hal yang seperti ini bisa memicu motor anda menjadi berisik & kasar , FYI aja filter oli original scorpio ini ber kode 1UY-13440-02 dan harganya berkisar 75.000 + pajak 10 %
nah setelah semua beres , isi oli bak mesin si Pio yang berkapasitas 1200ml ini dengan oli baru *karena tadi bongkar oil filter , ada baiknya pengisian oli ditambahin sedikit :)
monggo di tambahin kalo kurang & di tunggu share tentang si Pio
Langganan:
Postingan (Atom)